Laman

Selasa, 29 Januari 2013

Contoh Pidato Mencari Ilmu


Nama : Siti Arifatul Mardhiyyah
Kelas : IX-E
Sekolah : SMPN 1 Ciwidey


Bismillahirrohmaanirrohiim

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirobbil ‘alamiin. Wabihi nasta’inu ala umuriddunya waddin. Washolatau wassalamu ‘ala sayyidina mursalin. Sayyidina wamaulanaa Muhammadiwa’ala aalihi washohbihi ajma’in. (Amma ba’du)
                Pertama-tama marilah kita panjatkan puja-puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat Karunia dan Hidayah-Nya kita semua bisa berkumpul pada kesempatan kali ini.
                Sholawat dan salam senantiasa kita curah limpahkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW, serta kepada para keluarga dan sahabatnya, hingga umatnya akhir zaman.
                Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan apabila pidato saya ini kurang berkenan di hati teman-teman, maklum saya masih dalam tahap belajar.
                Terma kasih saya ucapkan kepada teman-teman atas perhatian dan bantuannya.
                Yang saya hormati Ibu wakil kepala sekolah bidang kurikulum Nina Turlina S. Pd, Yang terhormat Bapak Kunrat Kurnaedi sebagai pemantau, dan yang terhormat guru bidang studi B. Indonesia sekaligus penguji Bapak Dhany Setiawan S. Pd., ,M.,M.,Pd sebagai guru Favorit saya.
               
Rujak kupa manisan pepaya
Teh kina buatan Pak Duyah
Salam jumpa dengan saya
Siti Arifatul Mardhiyyah

Oleh-oleh ciwidey bukan mangga
Tapi kalua jeruk yang khas ciwidey
Sekolah saya di jalan Babakntiga
Tepatnya di SMPN 1 CIWIDEY

Baiklah pada kesempatan ini, saya akan membawakan pidato dengan mengambil tema PENDIDIKAN  yang berjudul “MENUNTUT ILMU”

Hadiri yang saya hormati,

Jadilah kumbang, hidup sekali di taman bunga, jangan jadi lalat, hidup sekali di bukit sampah. Jadikan hidup menjadi orang berguna dengan ilmu. Ketahuilah, bahwa mencari ilmu itu hukumnya adalah wajib bagi setiap orang, terutama bagi kaum muslim dan msulimat. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW didalam haditsnya : “Mencari ilmu itu wajib bagi orang Islam laki-laki dan perempuan”.
                Kenapa Rasulullah SAW mewajibkan kita untuk menuntut ilmu ? Karena ilmu sangat penting bagi manusia di dunia ini. Apalagi untuk sekarang di era globalisasi. Jika kita tidak memliki banyak ilmu, maka kita akan ketinggalan zaman. Maka  kita sebagai penduduk bangsa INDONESIA harus memiliki banyak ilmu. Agar kita tak kalah oleh negara-negara lain.
Banyak cara untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak hanya dilakukan di sekolah saja, di luar sekolah pun kita bisa mencari ilmu.
Sambil berjalan terasa lapar,
makan buah mengalas perut.
Ilmu dunia harus dikejar,
ilmu akhirat wajib dituntut
.
Ilmu yang harus kita cari ada dua macam, yakni ilmu dunia dan ilmu akhirat. Ilmu dunia bagi kaum remaja atau anak-anak sekolah itu gunanya untuk bekal di masa depan yang akan datang, sedangkan ilmu akhirat adalah ilmu yang harus dicari untuk membekali diri kita di akhirat nanti.

Hadirin sekalian
Sebagaimana saya sebutkan diawal, bahwa ilmu pengetahuan sangat  penting dalam hidup ini. Rosulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang menghendaki dunia maka hendaklah ia berilmu, dan barang siapa yang menghendaki akhirat maka hendaklah ia berilmu, dan barangsiapa yang menghendaki keduanya maka hendaklah ia berilmu”. (Al-hadits)
Ilmulah yang membedakan manusia dengan hewan. Ilmulah yang akan mengangkat harkat dan derajat manusia. Begitu pentingnya ilmu bagi kehidupan manusia. Tanpa ilmu kita takkan bisa menjadi orang sukses. Dan tanpa mau belajar ilmu takkan pernah didapat. Berguru kepalang ajar, bagai bunga tak jadi, menuntut ilmu itu jangan tanggung-tanggung, harus sepenuh hati, agar mencapi hasil yang baik.
Dengan akal kita dapat mencari ilmu pengetahuan. Dapat kita bayangkan jika kita tidak memilki ilmu, mungkin kita akan hina. Menuntut ilmu itu tidak ada batasnya. Kita wajib menuntut ilmu dari sejak buaian sampai keliang lahat. Sebagaimana sabda Nabi SAW :
“ Carilah ilmu sejak dari buaian sampai ke liang lahat”
Dan sabda beliau “Carilah ilmu walau sampai negeri China”.
Islam memerintahkan kita untuk mencari ilmu selama nyawa masih dikandung badan. Kita harus menuntut ilmu sejak dini, karena menuntut ilmu sejak dini bagaikan mengukir diatas batu, sedangkan menuntut dikala dewasa bagaikan mengukir diatas air.
Dapat ditarik kesimpulannya, bahwa kita harus menuntut ilmu sejak dini, dan menuntut ilmu itu tidak ada batasnya. Sekalipun itu sampai ke negeri orang.
Harapan saya kedepannya, semoga dengan bangsa Indonesia lebih giat menutut ilmu dengan sungguh. Supaya bangsa kita ini, negara kita ini akan lebih maju dan berprestasi di era globalisasi ini.
Main layangan ada benangnya
                Benangnya kusut hilang ujungnya
                Kita sama-sama bukan ahlinya
                Lagi belajar pasti ada salahnya
Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih.
Demikian, yang bisa saya sampaikan, sekali lagi mohon maaf apabila ada kesalaha, kelebihan hanya milik Allah SWT.
Akhirul kata
Wabillahitaufil Walhidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb 

Kamis, 24 Januari 2013

ASEAN


17. Negara-negara Asia Tenggara ( ASEAN )

A. PETA ASIA TENGGARA

B. ASEAN

1. Latar Belakang Terbentuknya ASEAN
Sebagian besar negara di Asia Tenggara mengalami masa penjajahan, kecuali Thailand. Adanya persamaan dan perasaan senasib antar negara–negara di Asai Tenggara kemudian memunculkan keinginan untuk mengadakan kerjasama.

Pada tanggal 5 – 8 Agustus 1967, Menteri Luar Negeri Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Philipina mengadakan konferensi di Bangkok.

Pada tanggal 8 Agustus 1967 ditandatangani deklarasi pembentukan organisasi kerjasama antarnegara di Asia Tenggara yang disebut ASEAN ( Association of South Asian Nation )

Menteri luar negeri yang menandatangani Deklarasi Bangkok adalah :
1. Adam Malik dari Indonesia
2. Rajaratnam dari Singapura
3. Tun Abdul Razak dari Malaysia
4. Narcisco Ramos dari Philipina
5. Thanat Khoman dari Thailand

2. Tujuan ASEAN

Pembentukan ASEAN bertujuan :
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
3. Meningkatkan kerjasama bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi.
4. Memelihara kerjasama yang erat di tengah–tengah organisasi regional dan internasional yang ada.
5. Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.

3. Bendera ASEAN

Keterangan gambar :
a. Lingkaran paling luar dan tulisan ASEAN berwarna biru melambangkan persahabatan dan persaudaraan.
b. Dasarnya berwarna kuning melambangkan kemakmuran.
c. Batang padi berwarna coklat melambangkan kekuatan dan kestabilan.
d. Seikat padi menggambarkan solidaritas, kesepakatan, serta keterikatan untuk bekerjasama antara sesama negara anggota.

4. Anggota ASEAN
Anggota ASEAN sampai saat ini terdiri atas delapan negara, yaitu :
1. Indonesia
2. Malaysia
3. Singapura
4. Philipina
5. Thailand
6. Brunei Darussalam
7. Vietnam
8. Mianmar

C. LETAK ASIA TENGGARA

1. Secara Astronomis
Secara astronomis, Asia Tenggara terletak antara 29 LU – 11 LS dan 93 - 141 BT

2. Secara Geografis
Secara geografis, wilayah Asia Tenggara terletak di jalur lalu lintas yang menghubungkan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta terletak di jalur pelayaran Australia dan Asia, serta Asia Timur dan Asia Selatan.

D. BENTUK NEGARA DAN PEMERINTAHAN DI ASIA TENGGARA
1. Indonesia
Ibu Kota : Jakarta
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Bahasa Nasional : Indonesia
Lagu Kebangsaan : Indonesia Raya
Mata Uang : Rupiah
Agama : Islam, Kristen, Hindu, dan Budha
Penduduk : Sebagian besar suku Melayu, Arab,, lainnya Cina, Arab, dan India

Batas Negara :
Utara : Singapura, Malaysia, Laut Cina Selatan. Selat Malaka, dan Samudera Pasifik.
Timur : Papua Nugini
Selatan : Samudera Hindia
Barat : Samudera Hindia

Letak Astronomis : 95 - 141 BT DAN 6 LU - 11 LS
Hasil Utama : Minyak bumi, gas alam, logam, rotan, dan kayu.
Luas Wilayah : 1.904.000 Km2

2. Singapura
Ibu Kota : Singapura
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Inggris
Lagu Kebangsaan : Majulah Singapura
Mata Uang : Dolar Singapura
Agama : Budha, Konghucu, dan Tao ( 75 % ), Islam ( 20 % ), Kristen ( 5 % ).
Penduduk : Cina ( 74 % ), Melayu ( 14 % ), India, dan Pakistan ( 8 % ), ras lain ( 4 % )

Batas Negara :
Utara : Selat Johor
Timur : Selat Karimata
Selatan : Selat Singapura
Barat : Selat Malaka

Letak Astronomis : 103,5 - 104,40 BT dan 1 lu – 1,5 LU
Hasil Utama : Kapal, industri, perdagangan, dan jasa
Luas Wilayah : 621,4 Km2

3. Malaysia
Ibu Kota : Kuala Lumpur
Bentuk Pemerintahan : Kerajaan
Kepala Negara : Yang Dipertuan Agung
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Bahasa Melayu
Lagu Kebangsaan : Negaraku
Mata Uang : Ringgit
Agama : Sebagian besar Islam, agama lainnya Budha, Konghucu, Kristen, dan Animisme
Penduduk : Melayu ( 53 % ), India dan Pakistan ( 10 % ), ras lain ( 2 % )

Batas Negara :
Utara : Singapura dan Singapura
Timur : Indonesia dan Selat Sulu
Selatan : Indonesia dan Singapura
Barat : Selat Malaka

Letak Astronomis :
Malaysia wilayah batas terletak antara 98 - 105 BT dan 3 - 7 LU
Malaysia wilayah timur terletak antara 109 - 119 BT dan 1 - 7,5 LU

Hasil Utama : Timah, karet, dan kelapa sawit
Luas Wilayah : 333.647 Km2

4. Brunei Darusalam
Ibu Kota : Bandar Sri Begawan
Bentuk Pemerintahan : Kesultanan
Kepala Negara : Sultan
Kepala pemerintahan : Sultan
Bahasa Nasional : Bahasa Melayu
Lagu Kebangsaan : Allah Peliharalah Sultan
Mata Uang : Dolar Brunai
Agama : Sebagian besar Islam
Penduduk : Melayu ( 60 % ), Cina ( 23 % ), ras lain ( 17 % )

Batas Negara :
Selatan, barat dan timur berbatasan dengan Serawak
Letak Astronomis : 4 - 5 LU dan 114 - 115 BT

Hasil Utama : Minyak bumi dan gas alam
Luas Wilayah : 5.765 Km2

5. Thailand
Ibu Kota : Bangkok
Bentuk Pemerintahan : Kerajaan
Kepala Negara : Raja
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Bahasa Thai / Bahasa Siam
Lagu Kebangsaan : Pleng Chard Tahi
Mata Uang : Bath
Agama : Budha ( 94 % ), Islam dan Kristen ( 6 % )
Penduduk : Sebagian besar suku Thai ( 82 % ), ras lainnya ( 18 % )

Batas Negara :
Utara : Myanmar dan Laos
Timur : Laos dan Kamboja
Selatan : Malaysia dan Teluk Siam
Barat : Myanmar dan Samudera Hindia

Letak Astronomis : 6 - 21 LU dan 97 - 107 LU
Hasil Utama : Beras, karet, dan industri
Luas Wilayah : 512.820 Km2

6. Filipina
Ibu Kota : Manila
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Presiden
Bahasa Nasional : Bahasa Tagalok ( resmi ) dan bahasa Inggris
Lagu Kebangsaan : Tiera Adorada
Mata Uang : Peso
Agama : Katolik ( 90 % ), agama lainnya ( 10 % )
Penduduk : Penduduk asli keturunan Melayu dan sebagian Mestizo, yaitu campuran Indian dan Spanyol. Di daerah pedalaman terdapat suku Negrito

Batas Negara :
Utara : Taiwan
Timur : Samudera Pasifik
Selatan : Laut Sulawesi dan Laut Sulu
Barat : Laut Cina Selatan

Letak Astronomis : 4 - 19 LU dan 117 - 126 BT
Hasil Utama : Industri, perdagangan, dan pertanian
Luas Wilayah : 300.324 Km2

7. Vietnam
Ibu Kota : Hanoi
Bentuk Pemerintahan : Republik Sosialis
Kepala Negara : Presiden
Kepala pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Bahasa Vietnam
Lagu Kebangsaan : Tien Quan Ca
Mata Uang : Dong
Agama : Budha, Konghucu, dan Taoisme
Penduduk : Vietnam ( 90 % ), Cina, Muong, Meo, Thai, Khmer, Man, Cam ( 10 % )

Batas Negara :
Utara : RRC
Timur : Laut Cina Selatan
Selatan : Laut Cina Selatan
Barat : Kamboja dan Laos

Letak Astronomis : 80 - 23 LU dan 102 - 109 BT
Hasil Utama : Padi dan Batu Bara
Luas Wilayah : 404.440 Km2

8. Myanmar ( Birma )
Ibu Kota : Rangoon
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Bahasa Birma
Lagu Kebangsaan : Kaba Makya
Mata Uang : Kyat
Agama : Sebagian besar Budha
Penduduk : Sebagian besar orang Birma, yang lainnya Suku Karen, Shan, Rakhim, Mon, Arakan, dan Kachin

Batas Negara :
Utara : RRC
Timur : Muangthai dan Laos
Selatan : Teluk Benggala
Barat : Bangladesh

Letak Astronomis : 10 - 28 LU dan 92 - 101 BT
Hasil Utama : Padi, kayu jati, jagung, gandum, dan kapas
Luas Wilayah : 678.036 Km2

Rabu, 23 Januari 2013

Conto Sajak Sunda

Kaendahan Bulan Jeung Bentang

Dina wengi harita
Abdi kaluar ti imah
Teu kahaja ninggal kaluhur
Katinggal aya bulan anu caang
Caangna dugi kabumi
Nyaangan mahluk nu aya di dunya
Dina unggal wengina

Ret deui kaluhur,
Katinggal aya bentang-bentang
Anu keur cing kariceup
Subhanalloh endah pisan wengi harita
Abdi tiasa ninggal
Ciptaan Alloh nu aya di langit wengi

Endah pisan wengi harita
Abdi tiasa ninggal
Bulan nu nyaangan bumi
Sareung bentanng-bentang
Anu ngahias langitna

Tapi abdi, moal tiasa ninggal deui
Kaendahan anu sakitu endahna
Dina wengi anu sanesna
Sok sanajan di antos-antos



Karya : Siti Arifatul M

Internet


Internet (kependekan dari interconnection-networking) secara harfiah ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.

Sejarah Internet

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.
Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

[sunting]Internet pada saat ini

Representasi grafis dari jaringan WWW (hanya 0.0001% saja).
Internet dijaga oleh perjanjian bilateral atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol Internet yang sering digunakan adalah seperti, IPTCPUDPDNSPPPSLIPICMP,POP3IMAPSMTPHTTPHTTPSSSHTelnetFTPLDAP, dan SSL.
Beberapa layanan populer di Internet yang menggunakan protokol di atas, ialahemail/surat elektronikUsenet, Newsgroup, berbagi berkas (File Sharing),WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRCMUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui Internet dimungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program pengirim pesan instan seperti CamfrogPidgin (Gaim)TrilianKopeteYahoo! MessengerMSN Messenger Windows Live MessengerTwitter, dan lain sebagainya.
Beberapa servis Internet populer yang berdasarkan sistem tertutup (Proprietary System), adalah seperti IRCICQAIMCDDB, danGnutella.

[sunting]Budaya Internet

Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya Internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses Internet yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran(decentralization) / pengetahuan (knowledge) informasi dan data secara ekstrem.
Perkembangan Internet juga telah memengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet. Transaksi melalui Internet ini dikenal dengan nama e-commerce.
Terkait dengan pemerintahan, Internet juga memicu tumbuhnya transparansi pelaksanaan pemerintahan melalui e-government seperti di kabupaten Sragen yang mana ternyata berhasil memberikan peningkatan pemasukan daerah dengan memanfaatkan Internet untuk transparansi pengelolaan dana masyarakat dan pemangkasan jalur birokrasi, sehingga warga di daerah terebut sangat di untungkan demikian para pegawai negeri sipil dapat pula di tingkatkan kesejahterannya karena pemasukan daerah meningkat tajam.

[sunting]Tata tertib Internet

Sama seperti halnya sebuah komunitas, Internet juga mempunyai tata tertib tertentu, yang dikenal dengan nama Nettiquette atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah netiket.
Untuk di Indonesia selain tata tertib sosial di Internet juga diberlakukan peraturan (UU ITE).

[sunting]Isu moral dan undang-undang

Terdapat kebimbangan masyarakat tentang Internet yang berpuncak pada beberapa bahan kontroversi di dalamnya. Pelanggaran hak ciptapornografipencurian identitas, dan pernyataan kebencian (hate speech), adalah biasa dan sulit dijaga. Hingga tahun 2007, Indonesia masih belum memiliki Cyberlaw, padahal draft akademis RUU Cyberlaw sudah dibahas sejak tahun 2000 oleh Ditjen Postel dan Deperindag. UU yang masih ada kaitannya dengan teknologi informasi dan telekomunikasi adalah UU Telekomunikasi tahun 1999.
Internet juga disalahkan oleh sebagian orang karena dianggap menjadi sebab kematian. Brandon Vedas meninggal dunia akibat pemakaian narkotik yang melampaui batas dengan semangat dari teman-teman chatting IRCnya. Shawn Woolley bunuh diri karena ketagihan dengan permainan online, Everquest. Brandes ditikam bunuh, dan dimakan oleh Armin Meiwes setelah menjawab iklan dalam Internet.

[sunting]Akses Internet

Anak-anak sedang menggunakan komputer untuk mengakses Internet.
Negara dengan akses Internet yang terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada penduduknya mempunyai akses jalurlebar - Broadband), dan Swedia. Terdapat dua bentuk akses Internet yang umum, yaitu dial-up, dan jalurlebar. Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses Internet dan penetrasi PC sudah cukup tinggi dengan didukungnya Internet murah dan netbook murah, hanya saja di Indonesia operator kurang adil dalam menentukan harga dan bahkan ada salah satu operator yang sengaja membuat "jebakan" agar pengguna Internet tersebut membayar lebih mahal. Lainnya sekitar 42% dari akses Internet melalui fasilitas Public Internet Access seperti warnet , cybercafe, hotspot dll. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk akses Internet adalah di kampus dan di kantor.
Disamping menggunakan PC (Personal Computer), kita juga dapat mengakses Internet melalui Handphone (HP) menggunakan fasilitas yang disebut GPRS (General Packet Radio Service). GPRS merupakan salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi GPRS dapat diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pengaturan GPRS pada ponsel tergantung dari operator yang digunakan. Biaya akses Internet dihitung melalui besarnya kapasitas (per-kilobyte) yang diunduh.

[sunting]Penggunaan Internet di tempat umum

Internet juga semakin banyak digunakan di tempat umum. Beberapa tempat umum yang menyediakan layanan Internet termasukperpustakaan, dan Internet cafe/warnet (juga disebut Cyber Cafe). Terdapat juga tempat awam yang menyediakan pusat akses Internet, seperti Internet Kiosk, Public access Terminal, dan Telepon web.
Terdapat juga toko-toko yang menyediakan akses wi-fi, seperti Wifi-cafe. Pengguna hanya perlu membawa laptop (notebook), atauPDA, yang mempunyai kemampuan wifi untuk mendapatkan akses Internet.

[sunting]Tokoh-tokoh Internet


"Antariksa/Luar Angkasa"


Luar angkasa atau angkasa luar atau antariksa (juga disebut sebagai angkasa), merujuk ke bagian yang relatif kosong dari Jagad Raya, di luar atmosfer dari benda "celestial". Istilah luar angkasa digunakan untuk membedakannya dengan ruang udara dan lokasi "terrestrial".
Karena atmosfer Bumi tidak memiliki batas yang jelas, namun terdiri dari lapisan yang secara bertahap semakin menipis dengan naiknya ketinggian, tidak ada batasan yang jelas antara atmosfer dan angkasa. Ketinggian 100 kilometer atau 62 mil ditetapkan oleh Federation Aeronautique Internationale merupakan definisi yang paling banyak diterima sebagai batasan antara atmosfer dan angkasa.
Di Amerika Serikat, seseorang yang berada di atas ketinggian 80 km ditetapkan sebagai astronot. 120 km (75 mil atau 400.000 kaki) menandai batasan di mana efek atmosfer menjadi jelas sewaktu proses memasuki kembali atmosfer

Batasan menuju angkasa

  • 4,6 km (15.000 kaki) — FAA menetapkan dibutuhkannya bantuan oksigen untuk pilot pesawat dan penumpangnya.
  • 5,3 km (17.400 kaki) — Setengah atmosfer Bumi berada di bawah ketinggian ini
  • 16 km (52.500 kaki) — Kabin bertekanan atau pakaian bertekanan dibutuhkan
  • 18 km (59.000 kaki) — Batasan atas dari Troposfer
  • 20 km (65.600 kaki) — Air pada suhu ruangan akan mendidih tanpa wadah bertekanan (kepercayaan tradisional yang menyatakan bahwa cairan tubuh akan mulai mendidih pada titik ini adalah salah karena tubuh akan menciptakan tekanan yang cukup untuk mencegah pendidihan nyata)
  • 24 km (78.700 kaki) — Sistem tekanan pesawat biasa tidak lagi berfungsi
  • 32 km (105.000 kaki) — Turbojet tidak lagi berfungsi
  • 45 km (148.000 kaki) — Ramjet tidak lagi berfungsi
  • 50 km (164.000 kaki) — Stratosfer berakhir
  • 80 km (262.000 kaki) — Mesosfer berakhir
  • 100 km (328.000 kaki) — Permukaan aerodinamika tidak lagi berfungsi
Proses masuk-kembali dari orbit dimulai pada 122 km (400.000 ft).

[sunting]Angkasa tidak sama dengan orbit

Kesalahan pengertian umum tentang batasan ke angkasa adalah orbit terjadi dengan mencapai ketinggian ini. Orbit membutuhkan kecepatan orbit dan secara teoretis dapat terjadi pada ketinggian berapa saja. Gesekan atmosfer mencegah sebuah orbit yang terlalu rendah.
Ketinggian minimal untuk orbit stabil dimulai sekitar 350 km (220 mil) di atas permukaan laut rata-rata, jadi untuk melakukan penerbangan angkasa orbital nyata, sebuah pesawat harus terbang lebih tinggi dan (yang lebih penting) lebih cepat dari yang dibutuhkan untuk penerbangan angkasa sub-orbital.
Mencapai orbit membutuhkan kecepatan tinggi. Sebuah pesawat belum mencapai orbit sampai ia memutari Bumi begitu cepat sehingga gaya sentrifugal ke atas membatalkan gaya gravitasi ke bawah pesawat. Setelah mencapai di luar atmosfer, sebuah pesawat memasuki orbit harus berputar ke samping dan melanjutkan pendorongan roketnya untuk mencapai kecepatan yang dibutuhkan; untuk orbit Bumi rendah, kecepatannya sekitar 7,9 km/s (28.400 km/jam — 18.000 mill/jam). Oleh karena itu, mencapai ketinggian yang dibutuhkan merupakan langkah pertama untuk mencapai orbit.
Energi yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan untuk orbit bumi rendah 32MJ/kg sekitar dua puluh kali energi yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian dasar 10 kJ/km/kg.

"Hutan"


Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dantumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink),habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting.
Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun dipegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.
Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.
Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun. Jadi, tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup semusim saja. Pohon juga berbeda karena secara mencolok memiliki sebatang pokok tegak berkayu yang cukup panjang dan bentuk tajuk (mahkota daun) yang jelas.
Suatu kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim dan kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di luarnya. Jika kita berada di hutan hujan tropis, rasanya seperti masuk ke dalam ruang sauna yang hangat dan lembap, yang berbeda daripada daerah perladangan sekitarnya. Pemandangannya pun berlainan. Ini berarti segala tumbuhan lain dan hewan (hingga yang sekecil-kecilnya), serta beraneka unsur tak hidup lain termasuk bagian-bagian penyusun yang tidak terpisahkan dari hutan.
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan. Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global. Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu kawasan yang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat bertumbuhnya berjuta tanaman.
Bagian-bagian hutanHutan Slurup di gunung Wilis pada sisi Kabupaten Kediri, tepatnya di daerah Dolo kecamatan Mojo. Hutan dengan banyak aliran air, berhawa dingin dan tingkat kelembapan rendah
Macam-macam Hutan
Menurut asal
  • Hutan yang berasal dari biji disebut juga ‘hutan tinggi’ karena pepohonan yang tumbuh dari biji cenderung menjadi lebih tinggi dan dapat mencapai umur lebih lanjut.
  • Hutan yang berasal dari tunas disebut ‘hutan rendah’ dengan alasan sebaliknya.
  • Hutan campuran, oleh karenanya, disebut ‘hutan sedang’.
  • Hutan perawan (primer) merupakan hutan yang masih asli dan belum pernah dibuka oleh manusia.
  • Hutan sekunder adalah hutan yang tumbuh kembali secara alami setelah ditebang atau kerusakan yang cukup luas. Akibatnya, pepohonan di hutan sekunder sering terlihat lebih pendek dan kecil. Namun jika dibiarkan tanpa gangguan untuk waktu yang panjang, kita akan sulit membedakan hutan sekunder dari hutan primer. Di bawah kondisi yang sesuai, hutan sekunder akan dapat pulih menjadi hutan primer setelah berusia ratusan tahun.
Menurut cara permudaan (tumbuh kembali)
Menurut susunan jenis
Menurut umur
Berdasarkan letak geografisnya:
Berdasarkan sifat-sifat musimannya:
  • hutan hujan
  •  (rainforest), dengan banyak musim hujan.
  • hutan musim
  •  atau hutan gugur daun (deciduous forest)
  • hutan sabana
  •  (savannah forest), di tempat-tempat yang musim kemaraunya panjang. Dll.
Berdasarkan ketinggian tempatnya: Berdasarkan keadaan tanahnya:
  • hutan rawa bakau, atau hutan bakau (mangrove forest)
Berdasarkan jenis pohon yang dominan: Berdasarkan sifat-sifat pembuatannya:
  • hutan alam (natural forest)
  • hutan buatan (man-made forest), misalnya:
Hutan Kota di Singapura
Berdasarkan tujuan pengelolaannya:
  • hutan konversi, yakni hutan yang dicadangkan untuk penggunaan lain, dapat dikonversi untuk pengelolaan non-kehutanan.
Lereng gunung Arjuna di wilayah Sumberawan, kecamatan Singosari,kabupaten Malang
Jenis-jenis hutan di Indonesia
Berdasarkan biogeografi
  • Kawasan Paparan Sunda (di bagian barat)
  • Kawasan Paparan Sahul (di bagian timur)
  • Kawasan Wallace / Laut Dalam (di bagian tengah)
Berdasarkan iklim
  • Daerah tipe iklim A (sangat basah)
  •  yang puncak musim hujannya jatuh antara Oktober dan Januari, kadang hingga Februari. Daerah ini mencakup Pulau Sumatera; Kalimantan; bagian barat dan tengah Pulau Jawa; sisi barat Pulau Sulawesi.
  • Daerah tipe iklim B (basah)
  •  yang puncak musim hujannya jatuh antara Mei dan Juli, serta Agustus atau September sebagai bulan terkering. Daerah ini mencakup bagian timur Pulau Sulawesi; Maluku; sebagian besar Papua.
  • Daerah tipe iklim C (agak kering)
  •  yang lebih sedikit jumlah curah hujannya, sedangkan bulan terkeringnya lebih panjang. Daerah ini mencakup Jawa Timur; sebagian Pulau Madura; Pulau Bali; Nusa Tenggara; bagian paling ujung selatan Papua.
  • Hutan pantai
  •  terdapat sepanjang pantai yang kering, berpasir, dan tidak landai, seperti di pantai selatan Jawa. Spesies pohonnya seperti ketapang (Terminalia catappa), waru (Hibiscus tiliaceus), cemara laut (Casuarina equisetifolia), dan pandan (Pandanus tectorius).
  • Hutan mangrove
  •  Indonesia mencapai 776.000 ha dan tersebar di sepanjang pantai utara Jawa, pantai timur Sumatera, sepanjang pantai Kalimantan, dan pantai selatan Papua. Jenis-jenis pohon utamanya berasal dari genus Avicennia, Sonneratia, dan Rhizopheria.
  • Hutan rawa
  •  terdapat di hampir semua pulau, terutama Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Spesies pohon rawa misalnya adalah nyatoh (Palaquium leiocarpum), kempas (Koompassia spp), dan ramin (Gonystylus spp).
  • Berdasarkan pemanfaatan lahan
  1. Hutan tetap  : 88,27 juta ha
  1. Hutan konservasi  : 15,37 juta ha
  1. Hutan lindung  : 22,10 juta ha
  1. Hutan produksi terbatas : 18,18 juta ha
  1. Hutan produksi tetap : 20,62 juta ha
  1. Hutan produksi yang dapat dikonversi  : 10,69 juta ha.
  1. Areal Penggunaan Lain (non-kawasan hutan) : 7,96 juta ha.

Bayangkan mengiris sebuah hutan secara melintang. Hutan seakan-akan terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian di atas tanah, bagian di permukaan tanah, dan bagian di bawah tanah.
Jika kita menelusuri bagian di atas tanah hutan, maka akan terlihat tajuk (mahkota) pepohonan, batang kekayuan, dan tumbuhan bawah seperti perdu dan semak belukar. Di hutan alam, tajuk pepohonan biasanya tampak berlapis karena ada berbagai jenis pohon yang mulai tumbuh pada saat yang berlainan.
Di bagian permukaan tanah, tampaklah berbagai macam semak belukar, rerumputan, dan serasah. Serasah disebut pula 'lantai hutan', meskipun lebih mirip dengan permadani. Serasah adalah guguran segala batang, cabang, daun, ranting, bunga, dan buah. Serasah memiliki peran penting karena merupakan sumber humus, yaitu lapisan tanah teratas yang subur. Serasah juga menjadi rumah dari serangga dan berbagai mikro organisme lain. Uniknya, para penghuni justru memakan serasah, rumah mereka itu; menghan Semua tumbuhan dan satwa di dunia, begitupun manusia, harus menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat mereka berada. Jika suatu jenis tumbuhan atau satwa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik di daerah tertentu, maka mereka akan dapat berkembang di daerah tersebut. Jika tidak, mereka justru tersingkir dari tempat ini. Contohnya, kita menemukan pohon bakau di daerah genangan dangkal air laut karena spesies pohon ini tahan dengan air asin dan memiliki akar napas yang sesuai dengan sifat tanah dan iklim panas pantai.
Sebaliknya, cara berbagai tumbuhan dan satwa bertahan hidup akan memengaruhi lingkungan fisik mereka, terutama tanah, walaupun secara terbatas. Tumbuhan dan satwa yang berbagi tempat hidup yang sama justru lebih banyak saling memengaruhi di antara mereka. Agar mampu bertahan hidup di lingkungan tertentu, berbagai tumbuhan dan hewan memang harus memilih antara bersaing dan bersekutu. Burung kuntul, misalnya, menghinggapi punggung banteng liar untuk mendapatkan kutu sebagai makanannya. Sebaliknya, banteng liar terbantu karena badannya terbebas dari sumber penyakit.
Jadi, hutan merupakan bentuk kehidupan yang berkembang dengan sangat khas, rumit, dan dinamik. Pada akhirnya, cara semua penyusun hutan saling menyesuaikan diri akan menghasilkan suatu bentuk klimaks, yaitu suatu bentuk masyarakat tumbuhan dan satwa yang paling cocok dengan keadaan lingkungan yang tersedia. Akibatnya, kita melihat hutan dalam beragam wujud klimaks, misalnya: hutan sabanahutan meranggashutan hujan tropis, dan lain-lain.

[sunting]

Rimbawan berusaha menggolong-golongkan hutan sesuai dengan ketampakan khas masing-masing. Tujuannya untuk memudahkan manusia dalam mengenali sifat khas hutan. Dengan mengenali betul-betul sifat sebuah hutan, kita akan memperlakukan hutan secara lebih tepat sehingga hutan dapat lestari, bahkan terus berkembang.
Ada berbagai jenis hutan. Pembedaan jenis-jenis hutan ini pun bermacam-macam pula. Misalnya:

[sunting]

Kita mengenal hutan yang berasal dari biji, tunas, serta campuran antara biji dan tunas.
Penggolongan lain menurut asal adalah

[sunting]

Hutan dapat dibedakan sebagai hutan dengan permudaan alami, permudaan buatan, dan permudaan campuran. Hutan dengan permudaan alami berarti bunga pohon diserbuk dan biji pohon tersebar bukan oleh manusia, melainkan oleh anginair, atau hewan. Hutan dengan permudaan buatan berarti manusia sengaja menyerbukkan bunga serta menyebar biji untuk menumbuhkan kembali hutan. Hutan dengan permudaan campuran berarti campuran kedua jenis sebelumnya.
Di daerah beriklim sedang, perbungaan terjadi dalam waktu singkat, sering tidak berlangsung setiap tahun, dan penyerbukannya lebih banyak melalui angin. Di daerah tropis, perbungaan terjadi hampir sepanjang tahun dan hampir setiap tahun. Sebagai pengecualian, perbungaan pohon-pohon dipterocarp (meranti) di Kalimantan dan Sumatera terjadi secara berkala. Pada tahun tertentu, hutan meranti berbunga secara berbarengan, tetapi pada tahun-tahun berikutnya meranti sama sekali tidak berbunga. Musim bunga hutan meranti merupakan kesempatan emas untuk melihat biji-biji meranti yang memiliki sepasang sayap melayang-layang terbawa angin.

[sunting]

Berdasarkan susunan jenisnya, kita mengenal hutan sejenis dan hutan campuran. Hutan sejenis, atau hutan murni, memiliki pepohonan yang sebagian besar berasal dari satu jenis, walaupun ini tidak berarti hanya ada satu jenis itu. Hutan sejenis dapat tumbuh secara alami baik karena sifat iklim dan tanah yang sulit maupun karena jenis pohon tertentu lebih agresif. Misalnya, hutan tusam (pinus) di Aceh dan Kerinci terbentuk karena kebakaran hutan yang luas pernah terjadi dan hanya tusam jenis pohon yang bertahan hidup. Hutan sejenis dapat juga merupakan hutan buatan, yaitu hanya satu atau sedikit jenis pohon utama yang sengaja ditanam seperti itu oleh manusia, seperti dilakukan di lahan-lahan HTI (hutan tanaman industri).
Penggolongan lain berdasarkan pada susunan jenis adalah hutan daun jarum (konifer) dan hutan daun lebar. Hutan daun jarum (seperti hutan cemara) umumnya terdapat di daerah beriklim dingin, sedangkan hutan daun lebar (seperti hutan meranti) biasa ditemui di daerah tropis.

[sunting]

Kita dapat membedakan hutan sebagai hutan seumur (kira-kira berumur sama) dan hutan tidak seumur. Hutan alam atau hutan permudaan alam biasanya merupakan hutan tidak seumur. Hutan tanaman boleh jadi hutan seumur atau hutan tidak seumur.
| width="50%" align="left" valign="top" |

[sunting]

[sunting]

hutan wisata

[sunting]

[sunting]

[sunting]

[sunting]

Dalam kenyataannya, seringkali beberapa faktor pembeda itu bergabung, dan membangun sifat-sifat hutan yang khas. Misalnya, hutan hujan tropika dataran rendah (lowland tropical rainforest), atau hutan dipterokarpa perbukitan (hilly dipterocarp forest). Hutan-hutan rakyat, kerap dibangun dalam bentuk campuran antara tanaman-tanaman kehutanan dengan tanaman pertanian jangka pendek, sehingga disebut dengan istilah wanatani atau agroforest.

[sunting]

[sunting]

Kepulauan Nusantara adalah relief alam yang terbentuk dari proses pertemuan antara tiga lempeng bumi. Hingga hari ini pun, ketiga lempeng bumi itu masih terus saling mendekat. Akibatnya, antara lain, gempa bumi sering terjadi di negeri kepulauan ini.
Sejarah pembentukan Kepulauan Nusantara di sabuk khatulistiwa itu menghasilkan tiga kawasan biogeografi utama, yaitu: Paparan Sunda, Wallacea, dan Paparan Sahul. Masing-masing kawasan biogeografi adalah cerminan dari sebaran bentuk kehidupan berdasarkan perbedaan permukaan fisik buminya.
Paparan Sunda adalah lempeng bumi yang bergerak dari Kawasan Oriental (Benua Asia) dan berada di sisi barat Garis Wallace. Garis Wallace merupakan suatu garis khayal pembatas antara dunia flora fauna di Paparan Sunda dan di bagian lebih timur Indonesia. Garis ini bergerak dari utara ke selatan, antara Kalimantan dan Sulawesi, serta antara Bali dan Lombok. Garis ini mengikuti nama biolog Alfred Russel Wallace yang, pada 1858, memperlihatkan bahwa persebaran flora fauna di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali lebih mirip dengan yang ada di daratan Benua Asia.
Paparan Sahul adalah lempeng bumi yang bergerak dari Kawasan Australesia (Benua Australia) dan berada di sisi timur Garis Weber. Garis Weber adalah sebuah garis khayal pembatas antara dunia flora fauna di Paparan Sahul dan di bagian lebih barat Indonesia. Garis ini membujur dari utara ke selatan antara Kepulauan Maluku dan Papua serta antara Nusa Tenggara Timur dan Australia. Garis ini mengikuti nama biolog Max Weber yang, sekitar 1902, memperlihatkan bahwa persebaran flora fauna di kawasan ini lebih serupa dengan yang ada di Benua Australia.
Lempeng bumi pinggiran Asia Timur ini bergerak di sela Garis Wallace dan Garis Weber. Kawasan ini mencakup Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil (Nusa Tenggara), dan Kepulauan Maluku. Flora fauna di kawasan ini banyak merupakan jenis-jenis endemik (hanya ditemukan di tempat bersangkutan, tidak ditemukan di bagian lain manapun di dunia). Namun, kawasan ini juga memiliki unsur-unsur baik dari Kawasan Oriental maupun dari Kawasan Australesia. Wallace berpendapat bahwa laut tertutup es pada Zaman Es sehingga tumbuhan dan satwa di Asia dan Australia dapat menyeberang dan berkumpul di Nusantara. Walaupun jenis flora fauna Asia tetap lebih banyak terdapat di bagian barat dan jenis flora fauna Australia di bagian timur, hal ini dikarenakan Kawasan Wallace dulu merupakanpalung laut yang sangat dalam sehingga fauna sukar untuk melintasinya dan flora berhenti menyebar.

[sunting]

Dari letak garis lintangnya, Indonesia memang termasuk daerah beriklim tropis. Namun, posisinya di antara dua benua dan di antara dua samudera membuat iklim kepulauan ini lebih beragam. Berdasarkan perbandingan jumlah bulan kering terhadap jumlah bulan basah per tahun, Indonesia mencakup tiga daerah iklim, yaitu:
Berdasarkan perbedaan iklim ini, Indonesia memiliki hutan gambut, hutan hujan tropis, dan hutan muson.
Hutan gambut ada di daerah tipe iklim A atau B, yaitu di pantai timur Sumatera, sepanjang pantai dan sungai besar Kalimantan, dan sebagian besar pantai selatan Papua.
Hutan hujan tropis menempati daerah tipe iklim A dan B. Jenis hutan ini menutupi sebagian besar Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua. Di bagian barat Indonesia, lapisan tajuk tertinggi hutan dipenuhi famili Dipterocarpaceae (terutama genus Shorea, Dipterocarpus, Dryobalanops, dan Hopea). Lapisan tajuk di bawahnya ditempati oleh famili Lauraceae, Myristicaceae, Myrtaceae, dan Guttiferaceae. Di bagian timur, genus utamanya adalah Pometia, Instia, Palaquium, Parinari, Agathis, dan Kalappia.
Hutan muson tumbuh di daerah tipe iklim C atau D, yaitu di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, sebagian NTT, bagian tenggara Maluku, dan sebagian pantai selatan Irian Jaya. Spesies pohon di hutan ini seperti jati (Tectona grandis), walikukun (Actinophora fragrans), ekaliptus (Eucalyptus alba), cendana (Santalum album), dan kayuputih (Melaleuca leucadendron).
Berdasarkan sifat tanahnya
Berdasarkan sifat tanah, jenis hutan di Indonesia mencakup hutan pantai, hutan mangrove, dan hutan rawa.
Luas hutan Indonesia terus menciut, sebagaimana diperlihatkan oleh tabel berikut: Luas Penetapan Kawasan Hutan oleh Departemen Kehutanan Tahun Luas (Hektar) 1950 162,0 juta 1992 118,7 juta 2003 110,0 juta 2005 93,92 juta
Berdasarkan hasil penafsiran citra satelit, kawasan hutan Indonesia yang mencapai 93,92 juta hektar pada 2005 itu dapat dirinci pemanfaatannya sebagai berikut:
Lahan hutan terluas ada di Papua (32,36 juta ha), diikuti berturut-turut oleh Kalimantan (28,23 juta ha), Sumatera (14,65 juta ha), Sulawesi (8,87 juta ha), Maluku dan Maluku Utara (4,02 juta ha), Jawa (3,09 juta ha), serta Bali dan Nusa Tenggara (2,7 juta ha).